Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Setahun Lagi

1 komentar
Entah setahun atau dua tahun yang lalu, saat rapat dengan anak-anak FLP Banjarbaru tentang lomba menulis yang akan diadakan untuk memperingati ultah FLP, tema "Setahun Lagi" disepakati setelah brainstorming yang cukup alot. Terima kasih bagi yang sudah menyumbang ide tema tersebut, karena saat ini aku terinspirasi membuat judul pada postingan kali ini dengan frasa tersebut.

Terima kasih juga kepada Facebook yang selalu mengingatkanku akan kejadian pada tanggal yang sama setahun, dua, bahkan enam tahun yang lalu saat aku pertama kali mendaftarkan akun di facebook. Lewat pemberitahuan kenangan di fb tersebutlah aku mendapat ide utama postinganku kali ini.

Undangan Sidang Akhirku
Tepat setahun yang lalu, tanggal 29 April 2015 aku melakukan sidang akhir skripsi sekaligus ujian pamungkas dari semua rangkaian proses perkuliahanku. Setelah melihat kenangan yang terpampang di beranda fb-ku, aku tersadar dan bergumam dalam hati, "Oh, baru setahun ya?"

Tidak tahu mengapa, rasanya aku sudah lama lulus, lebih lama dari setahun. Mungkin karena dunia yang kugeluti sudah berbeda dengan setahun lalu, atau karena rangkaian perjalananku yang panjang setelah satu tahun palu kelulusanku diketok.

Sebelum lulus aku memang sudah mengikuti seleksi penerimaan guru di yayasan pendidikan di kota asalku. Tak sempat satu bulan pasca wisuda, aku sudah resmi menjadi guru baru di sekolah yayasan tersebut. Kesibukan silih berganti mengisi hari-hariku selama bekerja di sana. Itu mungkin menjadi salah satu faktor mengapa aku merasa sudah lama meninggalkan kampus. Rutinitas menyita seluruh perhatianku yang memang terbiasa totally on track.

Enam bulan tepat aku berada di sana, kesempatan berkarir sesuai jurusan kuliah datang. Proses seleksi masuk ke instansi ini memakan waktu lama, berbulan-bulan sebelumnya hingga aku akhirnya menerima kabar jika aku dinyatakan lolos sebagai salah satu dari dua orang yang diterima bekerja disana. Dan hari ini tepat 5 bulan setelahnya, aku masih betah disini. Belajar banyak hal baru dan yang mungkin pernah kupelajari namun terlupakan olehku.

Ringkasan proses yang kujalani setahun terakhir di atas tidak sesingkat yang terbaca. Untuk itulah mengapa aku terkaget menyadari bahwa ternyata aku baru 1 tahun yang lalu menjalani sidang akhir. Ada banyak pengalaman baru dan perubahan yang terjadi pada diri dan orang sekitarku selama setahun terakhir.

Lalu, apa kabar setahun lagiku nanti? Tahun depan apakah aku akan sama kagetnya dengan hari ini. Atau malah bergumam, "Sudah setahun ya rupanya?" Karena mungkin aku masih berada di suasana, tempat kerja, dan berinteraksi dengan orang-orang yang sama dengan hari ini.

Tidak, aku tak mau mendapati diriku tergilas waktu. Setidaknya setelah setahun berlalu, ada yang berubah dengan diriku. Mungkin aku sudah terampil menjahit baju sendiri dan keluarga tahun depan. Boleh jadi aku pindah domisili. Atau bahkan mungkin schollarship impianku tembus. Ah kita tak akan tahu bagaimana besok, karena waktu yang akan datang adalah sejatinya misteri. Namun ssst, sini kuberi tahu bahwa misteri itu sebenarnya bisa kita intip dari sekarang dengan membuka kuncinya. What is the key? Kuncinya adalah usaha-usaha kecil namun kontinu yang kita lakukan untuk menggapai perubahan tersebut.

Mengingat ini, aku terheran dengan nasib mereka yang 'dikutuk' berada di tempat kerja yang sama berpuluh tahun lamanya. Apakah mereka tak bosan, apakah mereka tak ingin mencoba hal baru, apakah mereka tak iri dengan penggapaian rekan mereka yang bertahap meniti tangga menuju puncak. Ada beberapa pekerjaan dengan pola yang selalu berulang dan membuat pelakunya jalan di tempat seperti itu kan? Salah satunya adalah PNS, cita-cita sejuta orang tua di Indonesia untuk anaknya. You know what lah, menjadi PNS bukanlah cita-cita bagi seorang berjiwa petualang sepertiku.

Bukan berarti aku tak ingin mencoba tesnya nanti jika ada kesempatan. Atau jika pada akhirnya aku menetap pada satu dunia untuk mengisi hariku, percaya sajalah akan selalu hal baru yang aku coba di luar itu untuk menuruti sisi pemberontakku.

rdwnazhry.blogspot.com

Nah, bagaimana dengan dirimu setahun yang lalu? Apakah banyak perubahan terjadi hingga hari ini. Bagaimana pula dengan setahun lagi-nya kalian? Ingin berubah menjadi seperti apa atau ingin tetap duduk di kursi penonton?
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

1 komentar

  1. Waktu selalu pandai menipu mbak yaa. . Semangaaat mbak, terus berkarya dan melakukan yg terbaik dalam setiap hal. Salam kenaal 😁

    BalasHapus

Posting Komentar