Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Kursus Menjahit

Posting Komentar
Yuhuuu. Akhirnya hari ini aku mendaftarkan diri untuk ikut kursus menjahit. Mengapa kubilang akhirnya, karena sudah sejak lama sebenarnya aku memikirkan hal ini. Hari ini ditemani seorang teman aku ke tempat kursus, bertanya dan mendapatkan penjelasan how to learn about sewing.

Pada awalnya keinginanku untuk kursus dimulai oleh cerita seorang teman pada awal-awal aku masuk kerja dulu. Teman baruku ini setahun nganggur dulu pasca kuliah baru menerima panggilan pekerjaan. Aku lalu bertanya apa saja yang dia lakukan selama setahun selain melamar dan menunggu panggilan kerja. Dijawabnya kalau dia kursus menjahit. Dari sanalah terpikir kalau aku juga ingin kursus menjahit. Tapi kesibukan kerja pada waktu itu tidak memungkinkan bagiku untuk mengambil kelas menjahit.

dreamstime.com

Nah berikut adalah beberapa alasan mengapa akhirnya aku memutuskan untuk mendaftar kursus menjahit:
1. Alasan utama sebenarnya adalah karena aku ingin mengisi waktu kosong di weekend. Kemarin-kemarin aku merasa bosan terlalu banyak di rumah. Suami hanya libur pada hari minggu, itu pun kadang hari minggu diisi dengan kegiatan di luar. Otomatis sejak jumat siang sampai minggu malam, aku bingung harus melakukan apa.
2. Aku terobsesi ingin merombak sebagian pakaian yang masih layak pakai namun tidak bisa dipakai. Entah karena kekecilan, kebesaran, atau modelnya yang ketinggalan zaman.
3. Well setidaknya keahlian menjahitku berguna untuk mereparasi pakaian sendiri atau pakaian suami yang robek atau terlepas kancingnya.
4. Jika pada akhirnya aku bisa menjahit outfit sendiri, itu adalah bonus besar bagiku. Karena aku sedikit pesimis dengan keterampilan tanganku yang kecil ini. Tapi tentu saja aku siap belajar sungguh-sungguh.
5. Boleh jadi keterampilanku ini bisa menambah pundi-pundi tabungan. Meskipun untuk sampai ke tahap itu, butuh waktu yang tidak sedikit.

Oya nama lembaga dimana aku belajar menjahit ini adalah LPK Kurnia. Tersedia program pemerintah dan reguler. Untuk program pemerintah tidak dikenakan biaya alias gratis, namun mempunyai target sekian kali pertemuan. Nah untuk program reguler kita harus membayar sebesar 3 juta rupiah untuk setiap tingkat (ada 3 tingkat: dasar, terampil, dan ahli/mahir). Jumlah pertemuan tidak dibatasi, pokoknya sampai bisa. Aku sendiri mengambil yang tingkat dasar program reguler. Sekilas uang 3 juta cukup mahal ya untuk biaya kursus, tapi itu adalah sebuah harga yang pantas untuk membeli keterampilan. Lagipula dari uang tersebut, alat dan bahan menjahit sudah tersedia dengan lengkap. Aku tinggal datang membawa niat untuk belajar.

Untuk waktu, tentu saja aku mengambil kelas weekend yaitu hari sabtu dan minggu dari jam 1 siang hingga jam 5 sore. Aku akan mulai hari sabtu depan. Yeahh, aku terlalu bersemangat untuk menanti seminggu lagi.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar