Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Count Down before Death

Posting Komentar

Kematian adalah sesuatu yang pasti. Hanya saja kita tidak tahu kapan pastinya kita akan meninggal. Seandainya waktu kematian itu kita ketahui, di hari-hari terakhir kita tentu akan semakin giat menyiapkan bekal-bekal untuk di akhirat kelak. Namun tentu ada hikmah mengapa waktu kematian setiap manusia dirahasiakan oleh Allah, yaitu agar kita selalu merasa was-was dan beramal saleh setiap waktu. Karena boleh jadi pada saat itulah jadwalnya Malaikat Izrail mengunjungi kita.

Jika ditanya apa saja yang akan kulakukan seandainya diberi waktu 8 hari sebelum hari kematianku tiba. Maka aku akan mengisi delapan hari sisa umurku dengan kegiatan-kegiatan berikut.

H-8: Menanam Pohon
Yup, aku akan menanam pohon. Lebih tepatnya pohon buah dan jenis pohon yang jika sudah tumbuh besar nanti lebat daunnya. Aku berharap dapat menanam 99 jenis pohon pada hari kedelapan sebelum kematianku. Mengapa 99? Karena pada setiap pohon yang kutanam akan kusematkan lafadz Asmaul Husna yang totalnya 99 nama/sifat. Aku berharap semoga pohon-pohon yang kutanam dapat bermanfaat bagi generasi di bawahku dan lebih penting untuk bumi tempatku selama ini menghabiskan hidup. Semoga buahnya dapat dinikmati orang banyak, lebat daunnya dapat memberikan keteduhan, dan oksigen yang dihasilkan oleh semua pohon-pohon tersebut dapat menyejukkan bumi yang semakin hari kian panas.

H-7: Bersilaturahmi
Di hari ketujuh sebelum kematianku aku akan mengkhususkan diri untuk bersilaturahmi ke keluarga jauh, teman yang telah lama tak berjumpa, tetangga yang selama ini mungkin jarang kusapa, dan orang-orang yang bersinggungan dengan kehidupanku meski peran mereka selama ini sedikit di mataku. Tak hanya bersilaturahmi secara langsung, aku juga akan menghubungi kerabat dan teman-teman yang tempatnya tak bisa kudatangi lewat telepon, sms, dan beragam media sosial yang kupunya. Tujuannya sama yaitu bertukar kabar dan meminta keridhaan mereka atasku yang mungkin pernah melakukan khilaf saat berinteraksi. Aku ingin kepergianku ke alam baka diiringi oleh kerelaan oleh manusia lain.

H-6: Berwakaf
Pada hari keenam sebelum kematian aku akan mewakafkan hartaku pribadi untuk kemaslahatan kaum muslim, misalnya tanah yang kemudian digunakan untuk membangun masjid, sekolah, pesantren, atau taman baca. Setengah dari harta bendaku juga akan kubagikan kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan kekayaan berupa uang setengahnya akan kusumbangkan pada yayasan yang memelihara anak yatim piatu. Hal ini kulakukan karena ingat salah satu hadits Rasul yang berbunyi tentang amalan yang tak pernah putus yaitu salah satunya adalah sedekah jariyah berupa wakaf.

H-5: Membagikan Ilmu
Aku mengkhususkan hari kelima sebelum kematianku ini untuk membagi ilmu yang kupunya. Tidak mesti dalam bentuk mengajar di kelas. Bisa hanya dengan sharing dengan teman tentang sesuatu, membagikan pengetahuan di media sosial, menulis hal-hal yang bermanfaat di blog, atau memberi tahu resep masakan andalan kepada teman. Semoga ilmu-ilmu yang kubagikan bermanfaat bagi orang lain dan dapat menjadi salah satu amal jariyahku kelak.

mazanwar.pun.bz

H-4: Menghasilkan Karya
Pada sebuah hidup karya berutang. Mengingat kata mutiara tersebut aku akan menghasilkan karya pada hari keempat sebelum kematianku. Karya yang ingin kubuat adalah buku dan scrapbook. Bukuku berisi kumpulan tulisan di blogku dan/atau aku akan menerbitkan buku tentang suatu tema khusus yang kucicil menulisnya terlebih dahulu. Aku juga ingin membuat scrapbook tentang semua cerita kehidupanku dan orang-orang di sekitarku.

H-3: Menyiapkan Kematian
Semakin dekat dengan hari kematianku, aku akan benar-benar menyiapkan diri untuk menghadapinya. Tidak hanya secara mental, namun juga secara teknis. Aku akan membeli perlengkapan yang dibutuhkan untuk mengurus jenazahku nanti, seperti kain kafan, kapas, atau bahkan tanah pemakaman serta batu nisannya. Aku tak ingin keluarga terlalu repot mengurusku nanti, biarkan aku mengurangi sedikit beban mereka.

H-2: Q-Time Bersama Keluarga
Ini adalah hari kedua sebelum kematianku. Aku akan mengisinya dengan berkumpul dengan keluarga dekat atau kalau bisa juga dengan sahabat. Hari ini akan kuisi dengan kegiatan-kegiatan menyenangkan bersama mereka. Tak lupa aku juga akan memberi beberapa wasiat mungkin berupa nasihat atau peruntukan harta pribadiku setelah meninggal nanti. Selain itu yang lebih penting aku juga akan memberi tahu username dan password semua akun media sosialku pada keluarga terdekat agar dapat digunakan secara bijak. Boleh ditutup atau dibiarkan saja dengan pengawasan.

H-1: Kontemplasi Diri
Hari terakhirku di dunia akan kuisi dengan menyendiri, bertafakur merenungi apa saja yang telah kulakukan selama hidup. Bersyukur atas semua nikmat hidup yang telah Dia berikan. Terlebih aku juga akan banyak mengucap istighfar atas dosa-dosaku. Dan juga mengucap dzikir agar saat rohku dicabut nanti lidahku dalam keadaan menyebut nama-Nya.


Itulah delapan hal yang akan kulakukan di sisa hariku. Namun karena aku tidak tahu kapan hariku meninggal, maka idealnya aku akan melakukan hal-hal tersebut sejak sekarang. Hitung-hitung menyicil kebajikan sejak sekarang. Terima kasih mbak Desi telah mengadakan giveaway yang sangat bermanfaat, membuat diriku pribadi lebih mengingat kematian dan merencanakan hal-hal apa saja yang perlu kulakukan untuk menyambutnya.

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar