Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Perpisahan

Posting Komentar
Layaknya hukum alam, setelah pertemuan pasti ada perpisahan. Aku sedang berada di titik kedua ini. Setelah hampir 5 tahun menjalani masa kuliah di Kota Banjarbaru, akhirnya aku harus pulang ke kampung halaman, Kota Barabai.

Ada banyak hal yang tertinggal menjadi kenangan selama berada disini. Terlebih di Banjarbarulah aku sebenarnya lahir, meskipun yang tertulis di ijazah tempat lahirku adalah Barabai. Kenangan yang paling manis tentang Banjarbaru adalah orang-orangnya, terutama teman-teman kuliah dan para dosen. Beberapa orang diantaranya melekat sangat kuat di ingatan karena interaksiku yang intens dengan mereka. Sebut saja 3 sahabatku, berempat kami mencetuskan "geng persaudaraan" bernama Elite Square. Boleh dibilang kita dekat sejak semester awal, tepatnya semester 2 ketika kita sama-sama 'pecah' dengan geng sebelumnya. Selain itu ada juga orang-orang yang berperan dalam proses pengerjaan skripsiku. Karena masa pengerjaan skripsiku cukup lama jika dibandingkan teman-teman seangkatan, 2 tahun bro sist. Sehingga siapa pun yang terlibat di dalamnya merasa seperti keluarga. Yang paling berperan tentu saja dosen pembimbing dan partnerku setim.

Tim Mikro

Teman-teman di organisasi juga merupakan orang-orang yang tidak bisa kulupakan kehadiran mereka dalam jejak pendek kehidupanku di sini. Ada FLP, Himpunan Mahasiswa Biologi "Apidae", dan Divisi Sastra Science goes to Opera. Ada pula lingkaran saudara seiman dalam grup liqo. Well mereka merupakan cerminan muslimah-muslimah hebat yang pernah kukenal, terutama para murabbi. Anak-anak yang satu kost denganku di Asrama 37 juga adalah salah satu dari orang-orang yang sering kutemui di Banjarbaru. Bagaimana tidak, kita hidup satu atap. Boleh dibilang, mereka saudaraku selama ada di sini.

Anak Asrama 37

Selain orang-orangnya, Banjarbaru juga menyisakan kenangan tentang tempat-tempat yang sering kukunjungi terutama kampus, laboratorium, perpustakaan daerah, lapangan Murjani (tempat berbagai event besar diadakan), taman hutan raya Mandiangin (tempat perkemahan paling jamak se-Banjarbaru), pasar, warung makan langganan, kantor pos, rumah murabbi, dan lain-lain. Rekaman tentang jalan-jalan yang terdapat di Banjarbaru pun menjadi salah satu bentuk kenangan yang manis ketika perpisahan itu tiba.

Sejak resmi dinyatakan lulus 18 Mei lalu dan mengikuti acara wisuda tanggal 16 Juni lalu, sejak itu pula boleh dikatakan aku sudah pindah alamat. Hari minggu kemarin, sebagian besar barang-barangku sudah dibawa pulang ke rumah. Aku masih tinggal disini untuk beberapa hari ke depan, menunggu selesainya legalisir ijazah.

My Bestiest, minus Maria

Satu persatu acara perpisahan dengan orang-orang disini terlaksana. Dengan 3 sahabatku sebenarnya sudah lama waktu mereka lulus Februari kemarin. Tapi besok 3 diantara kami ingin meet up sekali lagi sebelum aku benar-benar pulkam. Dengan keluarga besar himpunan dan jurusan kemarin diadakan acara buka bersama sekaligus farewell day bagi yang baru sarjana. Tim skripsiku, kami menyebutnya Tim Mikro(biologi), rencananya akan berbuka bersama besok dengan dosen dan teknisi laboratorium mikrobiologi. Saudara-saudara akhwat di halaqah juga jam 10 besok pagi akan mengadakan acara say good bye buatku. Dan sore ini, aku mengadakan buka bersama dengan anak-anak kost, kebetulan sebagian besar masih belum pulkam.

Alhamdulillah untuk segala pertemuan yang terjadi. Semoga keberkahan menyertai jalanku dan orang-orang yang pernah mengitariku. Perpisahan bukan waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal atau selamat jalan, tapi saat yang tepat untuk berkata "sampai jumpa lagi".

Farewell Day

PS: Foto-foto ditambahkan setelah acara dilaksanakan
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar