Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Senandung Cinta dalam Cerita

Posting Komentar
Judul : Senandung Cinta
Penulis : Anisa Ae, Faizal Oddang, Verlit Ivana, dkk
Penerbit : AGP Publishing
Tahun terbit : 2012

Well, ini buku pertama yang kubaca di tahun 2015. Buku yang berjudul Senandung Cinta ini merupakan antologi cerpen. Tema yang diangkat pada setiap cerita beragam, sebenarnya menurutku tidak bisa dibenangmerahkan menjadi senandung cinta seperti judulnya. Cerita-cerita dalam buku ini menurutku lebih pas disebut sebagai fiksi mini daripada cerpen, karena ceritanya sangat pendek. Buku yang berisi 25 cerita ini ditulis dengan bahasa sederhana dan menurutku juga dengan tujuan yang sederhana, yakni bagaimana mengungkapkan pikiran para penulisnya. Dari segi layout bukunya, buku ini cukup good looking. Sampulnya juga keren dengan warna hijau dan gambar biola. Ketebalannya yang hanya 160 halaman sukses menarik hati pembaca yang tak menyukai buku terlalu tebal.



Dari segi cerita ada beberapa cerita yang biasa saja menurut seleraku. Namun beberapa cerita yang lain perlu ditandai. Entah karena pesan atau keunikan lain yang dituangkan oleh penulis. Pada cerita yang berjudul Sailormoon Gang Dolly misalnya, menurutku ide ceritanya unik. Tak banyak cerita yang mengangkat kehidupan para PSK di lokalisasi terbesar Asia Tenggara ini. Ternyata tempat ini sudah menjadi legenda tersendiri di bidangnya, jauh dari waktu hebohnya penutupan Gang Dolly beberapa bulan yang lalu.

Pada cerita yang berjudul Cinta Tak Bertepi aku memetik hikmah yang cukup dalam bahwa di setiap kejadian yang tidak menyenangkan selalu ada hal yang bisa disyukuri. Tokoh kedua di cerita ini mempunyai hati yang besar, meskipun awalnya terpaksa dinikahkan dengan seseorang yang dua kali lipat lebih tua dari umurnya. Dia akhirnya bisa menerima dan bersyukur bahwa dia bisa menikah dengan laki-laki yang mencintai dia, sayang keluarga, dan mapan secara ekonomi. Padahal saat akan dinikahkan dia punya pacar yang mengajaknya kawin lari.

Di cerita lain yang berjudul Sepasang Sayap, aku mendapat pelajaran tambahan untuk selalu bersyukur. Caranya dengan melihat ke bawah. Posisi orang pertama dalam cerita ini, persis denganku lagi. Aih. Dalam cerita Senja untuk Awan, aku mendapati kalimat-kalimat indah penuh metafora karya penulisnya yang membuatku menikmati. Meskipun dari segi ceritanya biasa saja.

Sepertinya ada dua cerita yang diunggulkan pada antologi ini. Bisa dilihat pada blurb di belakang buku. Disana termuat penggalan cerita dari dua cerpen yang berjudul Suatu Ketika di Malam Minggu dan Mimpi Pada Sepasang Mata Daruma. Menurutku keduanya memang terlihat lebih bagus meskipun secara amanat lebih mengena cerita yang telah kusebutkan sebelumnya tadi. Yang menarik dari dua kedua cepern ini adalah ide dan endingnya yang tidak biasa.

Bagaimanapun ke-25 cerita ini pantas mendapatkan apresiasi. Meskipun cerita-cerita di dalamnya sebagian besar masih dalam kategori standar menurutku, tapi ini cukup bagus untuk para penulis pemula yang ingin meningkatkan kepercayaan dirinya dengan menerbitkan buku meskipun hanya antologi. Semoga dunia kepenulisan Indonesia semakin berkembang.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar