Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Lima Sekawan dan Penyelundup Mutiara

2 komentar
Akhirnya aku berkesempatan lagi baca buku Lima Sekawan. Ya, boleh dibilang buku ini cukup langka untuk ditemukan sekarang. Buku yang kubaca saja terjemahan yang terbit tahun 1985! Hello, aku belum lahir waktu buku ini muncul.

Judul : Menyergap Penyelundup Mutiara
Penulis : Enid Blyton
Penerbit : Gramedia
Tahun terbit : 1985

Aku teringat masa remajaku yang kuhabiskan untuk membaca buku-buku detektif sejenis ini. Selain Lima Sekawan, aku juga pelahap Trio Detektif. Boleh dikatakan imajinasi petualanganku berkembang karena buku-buku tersebut. Meskipun sekarang aku tidak merasa terlalu terkejut lagi dengan endingnya, karena sudah banyak buku yang kubaca dengan konflik lebih pelik dan ending yang mengejutkan, tapi tetap saja buku Lima Sekawan ini merupakan sajian yang enak untuk dinikmati bagi pecinta buku sepertiku. Seperti cemilan di sore hari, ditemani secangkir teh buku ini cepat habis kulahap sekali duduk.

Lima Sekawan yang terdiri atas George, Julian, Dick, Anne, dan anjing George bernama Timmy ini merupakan tim detektif keluarga karena mereka masih sepupu. Yang paling mendominasi tentu saja si tomboy George. Sepupu-sepupunya lebih banyak mengikuti idenya. Meskipun begitu Julian lebih hati-hati dalam menimbang ide George karena dia yang paling tua diantara mereka. Sedangkan Dick dia terkadang akur, tapi terkadang juga tidak setuju dengan pendapat George. Usia mereka sebaya. Anne adalah adik Julian yang paling kecil setelah Dick. Dia sama dengan Julian, menyukai kedamaian.

Kali ini Lima Sekawan beraksi menyelidiki para penyelundup mutiara. Cerita dimulai ketika pada musim dingin mereka berlibur ke selatan. Disana mereka menemani ibu George untuk mendatangi acara pelelangan benda-benda antik. Disinilah mereka mulai bertemu dengan lelaki berwajah mirip bangkong yang kemudian mereka curigai sebagai penyelundup mutiara. Namun, penyelidikan mereka tak mudah. Mereka harus mendatangi banyak rumah di kota asing tersebut untuk menelusuri jejak seseorang. Apakah mereka berhasil? Lalu benarkah lelaki berwajah bangkong tersebut yang menyelundupkan mutiara?

Satu kejanggalan dari buku ini adalah tentang penyebutan ayah dan ibu George yang sebenarnya bernama Quentin dan Fanny. Namun pada beberapa halaman, mereka ditulis sebagai Ibu/Bibi Kirrin dan Bapak/Paman Kirrin. Bahkan pada halaman 51, terdapat dua penyebutan tersebut; Bibi Fanny dan Bu Kirrin. Sedangkan Kirrin adalah nama daerah tempat tempat tinggal mereka.


Selain itu semuanya perfect. Ceritanya juga dilengkapi dengan komik di sebelah halaman, sedangkan di halaman sebelahnya tulisan. Jadi bagi yang bosan membaca tulisan, bisa membaca komiknya. Ceritanya sama persis, sehingga untuk menyelesaikan buku setebal 221 halaman ini tidak memakan waktu lama.

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

2 komentar

  1. Buku ini melegenda banget ya mba. Dlu aku juga baca ini :)

    BalasHapus
  2. Bener, legenda. Mengisi dunia baca kita ketika kanak-kanak hingga remaja.

    BalasHapus

Posting Komentar