Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Rahasia Menjadi Bunda Bahagia

1 komentar
Judul: Happy Mom
Penulis: Fita Chakra
Penerbit: Gramedia
Tahun terbit: 2011
Kebahagiaan menjadi seorang ibu memang sebanding dengan kerepotan yang menyertainya. Begitu banyak tugas yang harus diselesaikan, begitu banyak masalah yang harus dihadapi, tapi begitu sedikit waktu dan dukungan yang didapat. Akibatnya, Bunda menjadi kelelahan, stress, dan tidak bahagia.

Bisakah Bunda berbahagia menjalani peran sebagai ibu? Bisakah Bunda terbebas dari stres? Bisakah Bunda kembali memiliki diri Bunda seperti dulu ketika belum direpotkan dengan urusan anak-anak dan rumah tangga?

Tentu saja bisa, Bunda. Buku ini akan mengajak Bunda menemukan kebahagiaan sebagai seorang ibu. Tips-tips dan ide-ide yang disajikan dalam buku ini dapat Bunda aplikasikan dengan mudah. Nah tunggu apa lagi, jadilah bunda yang berbahagia. Be a happy mom.
**

Ketika membeli buku ini aku sedikit ragu, apakah buku ini akan mudah kupahami dan menyenangkan ketika kubaca? Ternyata, satu bab, dua bab, tiga bab kubaca dengan cepat. Bab-bab selanjutnya sampai akhir kulahap dengan nikmat. Meskipun belum relevan dengan keadaanku saat ini -aku belum menjadi seorang ibu, tapi ternyata isi buku yang dibahas sangat menarik bagiku.

Di bagian awal, diceritakan bahwa menjadi seorang ibu itu sangat bahagia. Namun, ini sering terjadi hanya di awal. Pada fase selanjutnya, yang ada ibu tidak bisa lagi menikmati waktunya sendiri karena lebih sibuk memperhatikan anak(-anak). Belum lagi repotnya pekerjaan rumah tangga, membuat kebahagiaan ibu sepertinya hanya bersifat semu.

Di bagian selanjutnya dipaparkan apa-apa saja masalah yang menghinggapi seorang ibu, termasuk di dalamnya adalah terlalu banyak pekerjaan yang harus dikerjakan dalam waktu yang terbatas. Bisa dibayangkan ya bagaimana repotnya menjadi ibu yang tidak mempunyai asisten rumah tangga atau baby sitter, ditambah pula suami tidak membantu meringankan beban misalnya. Selain kerikil-kerikil tersebut, dalam buku ini juga disebutkan apa saja yang dibutuhkan oleh seorang ibu untuk menenangkan diri. Ada tiga hal, yaitu waktu untuk sendiri, kegiatan lain sebagai sarana aktualisasi diri, dan perasaan dicintai dan dihargai.

Pada bab selanjutnya yang berjudul Menjalin Hubungan yang Hangat dipaparkan bagaimana seorang ibu bisa menjadi supermom yang disayangi oleh anak-anak dan dicintai oleh suami. Satu cara yang baru kuketahui adalah one-on-one time, yaitu menyediakan waktu khusus untuk setiap anak. Cara ini adalah cara untuk mengatasi kecemburuan anak terhadap anak lainnya, jika ibu memiliki lebih dari satu anak. Menurutku cara ini cukup efektif untuk mendekatkan ibu dan anak, sekaligus mencegah kecemburuan tersebut terjadi.

Jalan menuju kebahagiaan dibahas pada bab selanjutnya. Ada lima cara untuk mencapai kebahagiaan seorang ibu, yaitu menajemen waktu, mengelola stres, menjadwalkan waktu me-time, menumbuhkan kepercayaan diri, dan biarkan diri ketika merasa lelah.

Pada bagian akhir yang berjudul Memeluk Kebahagiaan, ada beberapa poin yang kugarisbawahi.

Kebahagiaan itu ada dalam diri sendiri. Bahagia itu tergantung pada persepsi setiap orang. Kebahagiaan sejati itu ada dalam syukur dan doa.

Asli, aku jadi berasa lapang setelah membaca buku ini. Setidaknya, belum menjadi ibu pun kehidupan zaman sekarang yang dinamis memang menuntut kita harus menciptakan kebahagiaan dari dalam diri sendiri baru selanjutnya menularkannya ke orang lain.
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar