Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Tamu Bulanan di Tamu Agung Kita

Posting Komentar
Rasanya agak sedih ketika datang bulan saat Ramadhan. Karena tidak bisa mengerjakan puasa dan amalan-amalan lain yang mengharuskan kesucian badan. Tapi mau bagaimana lagi? Memang fitrahnya wanita.

Yang paling terganggu dengan kedatangan tamu bulanan ini sih adalah target tilawahku. Dengan asumsi selama haid akan memakan waktu 7 hari. Maka aku harus membaca Al-Qur’an sebaiknya sepuluh juz setiap pekannya agar bisa 1 kali khatam dalam satu bulan penuh. Untuk satu juz satu hari saja aku sudah keteteran, bagaimana dengan satu juz lebih dalam sehari. Apalagi, di Ramadhanku kali ini jadwalku tumplek-blek.

Untuk ketinggalan puasa, ini tidak terlalu menggangguku lagi. Dulu saat pertama kali dapet, aku uring-uringan. Maklum masih abg labil. Duh puasaku jadi ketinggalan. Gimana dong pahalanya? Belum lagi kalau puasa di luar bulan Ramadhan, pasti lebih banyak godaannya. Itu pikirku dulu. Sekarang udah dewasa (?), so no problem.

Yang paling penting sih kalau bisa jangan sampai datang bulan pada saat Idul Fitri tiba. Kalau iya, waaaah bakalan rugi banget deh nggak bisa ikut shalat sunah ied yang cuma satu tahun sekali itu. Tapi sekali lagi, ini fitrahnya perempuan. Kita sama sekali tidak bisa mengatur dan nggak boleh marah kalau tidak sesuai dengan harapan kita.

Selain itu yang perlu diingat adalah meski kita sedang datang bulan di tamu agung (bulan Ramadhan), kita tidak boleh putus beribadah. Tetap ada beberapa amalan yang bisa kita lakukan. Seperti yang tertera pada gambar berikut.

muzir.wordpress.com

Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar