Menikmati Proses. Meladeni Obsesi. Mengakrabi Tuhan.

Nasi Oh Nasi

Posting Komentar
          Seorang temanku bilang, aku benar-benar orang Indonesia asli. Apa pasal? Karena katanya aku tak bisa makan tanpa nasi. Awalnya aku tertawa, tapi setelah dipikir-pikir itu benar juga. Aku selalu bilang aku belum makan kalau belum makan nasi. Apalagi aku termasuk orang yang disiplin makan tiga kali sehari, dan tentu saja sejak sarapan hingga makan malam menu utamanya harus nasi. Temanku hanya bisa menggeleng. Ckck...


           Meskipun tahu bahwa sumber karbohidrat tidak hanya dari nasi, tetap saja aku tidak tahan kalau tidak makan nasi. Begitulah, sistem pencernaanku juga sepertinya sudah terbiasa dengan kehadiran si nasi. Jadi ketika nasi tidak hadir, dia akan ngambek dengan alasan gangguan pencernaaan agar aku segera mengisinya dengan nasi. Astaga.
             
              Bagaimana kalau aku keluar negeri ya, yang makanan pokoknya bukan nasi. Kolaps duluan mungkin sebelum aku bisa berdaptasi. Hehe.

               Nah teman-teman, adakah yang bisa memberiku saran bagaimana menyikapi masalah kecil tapi besar ini?
Rindang Yuliani
Hi, I'm Rindang Yuliani. I'm a writer, a civil servant, and living in Barabai, South Borneo. I love reading and I'm interested in travelling. My first book is Escape, Please!

Related Posts

Posting Komentar